Jumat, 20 Agustus 2010

Surabaya oh Surabaya (Part 1)

Rasanya terlalu panjang dan bertele-tele kalau semua kisah perjalanan lampung-jakarta-surabaya-jember (27 Juli - 1 Agustus 2010) ditulis satu persatu.. Awalnya memang diniatkan untuk menulis semua kisah perjalanan itu secara lengkap,tapi karena banyak hal lain yang harus diurus,he,penyakit malesnya kumat deh..

Lefo mendapatkan kesempatan emas ini tentu saja tanpa sengaja,dibilang keberuntungan mungkin kurang tepat,karena Lefo sempat menganggap perjalanan ini sebagai ajang ‘bunuh diri’ sampai hari ‘berdarah’ itu terlewati..Hehe… Bagaimana Lefo tidak mengatakan ini sebagai ajang bunuh diri?? Lefo pergi ke surabaya dalam rangka menghadiri dan sebagai peserta dalam konferensi IRSA (Indonesia Regional Science Association), sebuah konferensi dan tempat berbagi isu2 ekonomi regional Indonesia dari berbagai penjuru.. Ada Prof dari Jepang, US,dsb,dsb… Ck,ck.. Dengan kemampuan berbahasa Inggris yg pas2an,bahkan bias dibilang ‘level rendahan’ Lefo nekat mengikuti konferensi tsb dan membawakan sebuah paper (yg sebenarnya adl skripsi Lefo) dalam bhs inggris… Huweeeeeee!!!!!

Ini gara2 pertanyaan Pak Bos (salah satu dosen lefo yg luar biasa cerdas): “Bahasa Inggris kamu bagus,Rengganis?”

Haha.. dasar koleris gila yg tidak pernah mau melepaskan kesempatan emas yg disodorkan langsung di bawah hidungnya,Lefo dengan gilanya menyanggupi perintah Pak Bos!! Dimulai dengan mentranslate abstrak skripsi Lefo ke bhs Inggris,sampai merangkum skripsi Lefo dan tentu saja dalam bhs Inggris… Gile bener.. Perjuangan Berat dan nyaris semaput,Lefo berhasil melalui itu semua dan berangkat menuju rumah pak Bos di Jkrta tgl 27 Juli pagi beserta seorang teman (Ninda) yg juga jadi korban obsesi gila koleris ini: jalan2 ke Surabaya dan Jember naik pesawat…

Sebelum bus yg kami naiki sampai di bakauheni, Ninda sudah sukses ‘mengeksplorasi’ perutnya di pemberhentian pertama.. Dan saat di kapal (karena hujan terus-menerus selama beberapa hari yang mengaklibatkan ombak tinggi), Lefo juga sukses ‘mengeksplorasi’ perut Lefo.. hehe.. Mabuk laut… hebat...

Lefo sebenarnya sudah khawatir akan mengalami mabuk udara,karena Lefo hampir selalu bisa dipastikan mabuk setiap kali perjalanan jauh.. Tiba di airport soekarno-hatta dengan kondisi perut yg sudah tidak enak, Lefo berhasil selamat sampai di bandara Juanda Surabaya tanpa muntah,dan hanya mengalami mabuk udara ringan,dengan keluhan,pusing2 dan mual sepanjang perjalanan yg hanya 1 jam 10 menit itu…

Ninda yg sudah nyaris semaput karena grogi tingkat tinggi harus muncul di session pertama sebagai pembicara ketiga siang itu juga pukul 1, benar2 membuat Lefo bingung,karena Lefo tidak biasanya tidak mengalami demam panggung dengan gejala: jantung berdebar keras dan otak yg tidak focus.. Lefo, anehnya, malah luar biasa santai menghadapi detik2 eksekusi pukul 8 pagi esok harinya.. hehe..

Setelah Ninda sukses melakukan tugasnya sebagi pembicara, dan hanya tinggal bersenang2, Lefo sangat santai dan malah sibuk mengeksplorasi makanan saat gala dinner di Hotel Bumi Surabaya.. hehe.. Dasar penggila makanan (*lebih tepatnya tidak mau melewatkan kesempatan makan besar di hotel bintang 5).. Saat semua orang sibuk memperhatikan pak gubernur jatim berbicara,Lefo juga sibuk,makan.. Hehe.. Alhasil, akibat perbuatan membabi buta saat di hotel,Lefo terpaksa tidak bisa menahan kantuk saat jalan2 malam ke jembatan suramadu.. Hanya bisa menahan beberapa menit,yah,bisa dibilang kenangan Lefo di Suramadu adalah tertidur di bus sepanjang Suramadu dan bukannya menikmati Suramadu di malam hari.. huuuhhh..

Keesokan paginya,tanpa didampingi Pak Bos yg sangat sibuk sehingga pagi itu beliau sudah rapat di palembang,Lefo menjalani proses eksekusi hanya dengan Ninda dan Aga (anak pak bos yg ikut juga dlam konfrensi tapi tanpa jadi pembicara).. Haaa.. Siapa sangka eksekusi berjalan sangat mulus,dan Lefo Akhirnya mendapatkan hidup baru yg lebih berwarna: Bunuh diri sudah selesai,saatnya LIBURAN!!!!!

Bukannya mengikuti sesi selanjutnya,Lefo, Ninda, dan Aga malah sepakat jalan2 ke Galaxy Mall Surabaya… Dan kembali ke Univ Airlangga (tempat konfrensi tsb) Pada saat jam makan siang..hehe..entah siapa yg jadi penjahatnya,yg pasti,kami b3 jadi anak nakal.. hehe.. Penutupan konfrensi pada pukul stgh 4 sore,tapi kami tdk sempat menikmati tea break terakhir karena Aga mengajak kami segera pulang ke hotel.. Hhh,lelah sangat agaknya dia..

Esok paginya, pukul seetengah 7 pagi,kami berangkat dari hotel di Surabaya menuju jember.. Karena khawatir mabuk di tengah perjalanan darat yg cukup panjang (sktr 4-5 jam), Lefo minum sebutir obat anti mabuk… Haah,ternyata obat itu membuat Lefo berhasil tidak mabuk,tapi teler,nyaris tidak bisa membuka mata,bahkan hanya untuk melihat jalan dan pemandangan Surabaya – jember.. Poor me…

Sampai di salah satu hotel di jember pukul 11,hari jumat, Pak Bos dan anaknya harus menunaikan ibadah sholat jumat.. Lefo dan Ninda diberikan waktu beristirahat sebelum kami mulai bergerilya dengan petani2 kopi di daerah jember.. Seperti biasa,tugas mencari petani2 sebagai mangsa kuesioner akan segera dilakukan setelah kami makan siang.. Dan diputuskan daerah yang akan kami datangi adalah daerah Panti, dibantu dengan Pak Yusi (Lefo menyebutnya sebagai pemandu)…

Malamnya sekitar pukul 8 sepulang dari daerah panti, kami mampir di warung sate untuk makan malam.. Ninda,dan Aga memesan sate ayam, Pak Bos, Pak Yusi, dan Lefo pesan sate kambing. Setelah menunggu beberapa saat,pesanan datang.. Pelayan hanya membawa 2 porsi sate kambing,untuk menjaga kesopanan, Lefo memilih mengalah dan memberikan sate kambing ke 2 bpk tsb.. Saat pelayan bilang “ Ini kambing” Lefo sebenarnya sudah geli,mengingat jika seandainya pelayan mengubah sedikit nada bicaranya, maka seolah2 dia mengatakan “Ini,Kambing” (*memberikan makanan ke kambing) Hehe.. sambil menahan geli,Lefo menyerahkan piring sate kambing ke ninda,karena ninda duduk diantara Lefo dan pak yusi ,dan ninda dengan santainya bertanya ke pak yusi :

“Bapak kambing??”

Lefo sontak terbahak karena semua yg duduk di situ sadar ada yg salah dengan pertanyaan Ninda dan tertawa bersama-sama.. Dan Ninda yg sadar dengan kesalahannya hanya bisa tertawa malu-malu sambil meminta maaf berulang kali.. Pak yusi pun menjawab sambil tersenyum geli:

“Bukan,saya sate kambing”

Pak Bos kembali tertawa,karena jawaban itu juga kurang tepat,dan dengan nada yg masih menyisakan tawa,pak Bos mengoreksi:

“Sebenarnya itu masih kurang tepat, yang tepat: Saya pesan sate kambing”

Alhasil malam itu,sampai kembali ke hotel dan menjelang tidur, Lefo hampir tidak bisa berhenti tertawa setiap kali ingat tentang “Bapak kambing???”
Pukul 4 pagi Lefo terbagun dan tiba2 saja Lefo tidak bisa membuka pintu kamar mandi, PINTU KAMAR MANDI TERKUNCI!!!! Seperti kebakaran jenggot di pagi buta Lefo segera membangunkan Ninda:

“Nda,pintu kamar mandi kekunci!!”

Setengah linglung, ninda pun mencoba membuka pintu kamar mandi yang secara aneh terkunci,padahal sebelum tidur Ninda sama sekali tidak mengunci pintu kamar mandi (seperti biasa, Lefo selalu tidur lebih dulu). Setengah kesal karena harus ke kamar mandi dan dalam keadaan masih mengantuk, Lefo mencoba menghubungi room service dan receptionist tapi tidak diangkat, jadi Lefo memaksa ninda untuk menemani ke kamar mandi di lobi hotel. Setelah selesai dari kamar mandi dan menuju ke kamar, Lefo dan ninda bertemu petugas kebersihan yang sedang mengepel, dan langsung saja Lefo komplain soal kamar mandi yg terkunci, kemudian tertidur lagi dan bangun pukul 5.30 alias KESIANGAN!!!! (Jam 5.30 sudah cukup terang di surabya dan sekitarnya)..

Jiah,hari2 yg aneh..

1 komentar:

  1. dasar lefo hena.........

    lucu gan lucu, apalagi 'bapak kambing'nya ninda, bisa juga ninda gitu...wkwkwk

    BalasHapus