Kamis, 24 Desember 2009

Manusia bodoh

Tnyta aku masih seorang manusia biasa,manusia bodoh,yg bahkan tdk mampu mengendalikn hatinya sendiri.. Tnyta aku masih tllu lemah utk bisa menyembuhkn luka& mngeluarkn racun yg diakibatkn oleh taringku sendiri..

ya,aku masih manusia biasa,dg berjuta kebodohan,krn aku bahkan tdk mampu mengontrol hati& pikiran ku sendiri.. Aku,tdk bisa lagi,mngenal dg baik,apa itu kebaikan/keburukan.. Sptinya sgala sstu yg bputar d sekelilingku adl tdk jelas,kabur..

Tp skli lg,aku hanya manusia biasa.. Bisa sakit,terluka,bersedih,menangis.. Dan aku juga bisa tertawa.. Satu hal yg masih & harus sllu ku syukuri,bhwa Allah masih mberikn aku kesempatan u/ bisa tertawa.. Dalam himpitan dunia yg menderaku dari segala penjuru,aku masih bisa menemukan celah u/ tertawa.. Dalam kesempitan hatiku,dlm kotoran hati& pikirku,msih tersisa sdkt tempat u/ tertawa.. Hanya satu pinta ku saat ini,ya Rabb.. Bukakanlah pintu hatinya u/ ku,krn Engkaulah sang penguasa hati.. Terima kasih ya Rabb,krn Engkau masih menganugerahi hati yg sempit & kotor ini,wktu2 berharga u/ tertawa..

Alhamdulillah.. Subhanallah.. Allahu Akbar!!
Selengkapnya...

Rabu, 16 Desember 2009

Sahabatku, 15 Desember 2009

Aku tidak pernah benar2 menyadari apa yg akan terjadi saat hari itu berlalu... Bahkan, saat hari itu dimulai, aku tidak benar2 sadar apa pentingnya hari itu dan bagaimana seharusnya aku menata hatiku untuk hari itu..

Aku bodoh?? ya, ketika tiba2 saja aku teringat makna yg tersembunyi dari hari itu.. Tidak terasa sakit, hanya semakin menyadari,ada luka yg masih tertinggal dan menjadi terlalu kebas.. Wah,aku benar2 tidak menyadari potensiku sendiri, untuk terluka dan masih bisa tertawa... Untuk menyadari luka yg tidak sembuh dan menyadari sumber luka itu sendiri... Taringku sendiri. 'bisa'ku sendiri.. Racunku.. Aku meracuni diriku sendiri.. Dengan ambisi yg terlalu menyakitkan.. Sehingga aku masih bisa tertawa dan menjadikan diriku sendiri sebagai lelucon..

Kemudian aku merasakan sesuatu,saat aku melewati tempat itu dan berkata: "seharusnya hari ini dan esok aku berada di sini.."

Tapi kemudian aku menertawakan diriku sendiri, dan keputusanku.. Bahwa hari2 itu aku memutuskan untuk 'bersembunyi'.. Bukan berlari karena rasa takut, hanya bersembunyi untuk mampu menata hatiku sendiri.. Untuk memohon dan merengek agar shbtku mampu menyembunyikan lukaku dg kebijaksanaannya.. Dengan hatinya, dia tidak menyembuhkan lukaku, krn lukaku hanyalah aku dan sang waktu yg mampu memutuskan obatnya, shbtku menyembunyikan lukaku dgn sangat baik.. Dan aku bersyukur ia ada di sini, selalu di sisi ku... Meski kami sedang sama2 terluka oleh taring dan racun kami sendiri, tapi kami telah saling mampu mnyembunyikn luka ini... Dan tertawa bersama...

Lalu esok hari tiba.. Aku kembali tertawa, kami kembali tertawa.. Inilah sahabat itu, krn kau tidak perlu menumpahkan air matamu di depannya.. Cukup dengan tertawa di depannya, dan ia akan membantumu menyembunyikan lukamu,sampai kau siap menyembuhkannya sendiri.. "Karena dialah yg bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.."

*Utk semua sahabat terbaik yg pernah aku miliki*
Selengkapnya...

Kamis, 10 Desember 2009

Menata hati

Orang yg beriman selalu punya cara sendiri utk menata hati,meski berlawanan dgn apa yg ia terima dlm kehidupan..saat mendapat musibah dan kegundahan,air matanya menetes,tapi hatinya terilhami untuk meyakinkan bhwa apa yg diberikan Allah padanya pasti yg tbaik baginya. Fisiknya mungkin lelah,pikirnya mungkin penat,tapi tidak dgn hatinya yg terus yakin bila ia diuji Allah,itu adalah tanda bahwa Allah masih sayang padanya..

Maaf hamba ya rabb.. Maafkan hamba yg sllu mngkufuri nikmatMu.. Tp hamba bingung,bnar2 bingung.. Apa yg harus hamba lakukan,hamba bingung.. Ampuni hamba,ya rabb..
Selengkapnya...