Rabu, 16 Desember 2009

Sahabatku, 15 Desember 2009

Aku tidak pernah benar2 menyadari apa yg akan terjadi saat hari itu berlalu... Bahkan, saat hari itu dimulai, aku tidak benar2 sadar apa pentingnya hari itu dan bagaimana seharusnya aku menata hatiku untuk hari itu..

Aku bodoh?? ya, ketika tiba2 saja aku teringat makna yg tersembunyi dari hari itu.. Tidak terasa sakit, hanya semakin menyadari,ada luka yg masih tertinggal dan menjadi terlalu kebas.. Wah,aku benar2 tidak menyadari potensiku sendiri, untuk terluka dan masih bisa tertawa... Untuk menyadari luka yg tidak sembuh dan menyadari sumber luka itu sendiri... Taringku sendiri. 'bisa'ku sendiri.. Racunku.. Aku meracuni diriku sendiri.. Dengan ambisi yg terlalu menyakitkan.. Sehingga aku masih bisa tertawa dan menjadikan diriku sendiri sebagai lelucon..

Kemudian aku merasakan sesuatu,saat aku melewati tempat itu dan berkata: "seharusnya hari ini dan esok aku berada di sini.."

Tapi kemudian aku menertawakan diriku sendiri, dan keputusanku.. Bahwa hari2 itu aku memutuskan untuk 'bersembunyi'.. Bukan berlari karena rasa takut, hanya bersembunyi untuk mampu menata hatiku sendiri.. Untuk memohon dan merengek agar shbtku mampu menyembunyikan lukaku dg kebijaksanaannya.. Dengan hatinya, dia tidak menyembuhkan lukaku, krn lukaku hanyalah aku dan sang waktu yg mampu memutuskan obatnya, shbtku menyembunyikan lukaku dgn sangat baik.. Dan aku bersyukur ia ada di sini, selalu di sisi ku... Meski kami sedang sama2 terluka oleh taring dan racun kami sendiri, tapi kami telah saling mampu mnyembunyikn luka ini... Dan tertawa bersama...

Lalu esok hari tiba.. Aku kembali tertawa, kami kembali tertawa.. Inilah sahabat itu, krn kau tidak perlu menumpahkan air matamu di depannya.. Cukup dengan tertawa di depannya, dan ia akan membantumu menyembunyikan lukamu,sampai kau siap menyembuhkannya sendiri.. "Karena dialah yg bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.."

*Utk semua sahabat terbaik yg pernah aku miliki*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar