Kamis, 23 Agustus 2012

Langit


Kau dan aku ada di bawah langit yang sama.. Kau dan aku berlindung dari terik mentari yang sama.. Mungkin awan yang kita tarik sebagai pelindung berbeda.. Cemas aku melihat awan yang mana akan ku tarik lagi sekarang.. Kala hujan menyapa,kala deras mendekatimu,aku terbata..

Separuh aku melihat di bawah langit yang sama denganmu.. Separuh aku memalingkan wajah dari langit,mengais luka tanahku.. Tapi aku ternyata masih manusia..

Awan ku,awan mu,berbeda, tapi tetap di langit yang sama.. Aku cemas,menyapa langit kelabuku.. Letih menanti cemerlangnya hari,hanya bisa mengusikmu.. Karena bagaimanapun juga,langit kita satu..
Selengkapnya...

Kamis, 09 Agustus 2012

CHAPTER 3

Tiba-tiba dikejutkan kecupan mesra detik-detik waktu..

Waktu memang tidak lagi mau berkompromi denganku..

Sebenarnya sudah sedari dulu begitu.. Hanya saja,angkuhku berkata,mari kita berdamai.. Bersantai dari gulatan detik & menit yang seketika menjadi bulan..

Lalu,lembutnya tuturmu,membuatku menatap linglung pusaran waktu..

Cepat,aku harus bergegas..

Tapi makna akan sebuah perjalanan,menahan ketergesaan fana ku..

Satu kali,kulirik arlojiku..

Dua kali,kuamati jam dinding..

Tiga kali,kuhitung detak nafasku..

Ah,masih terasa jelas tajamnya ketukan detik ini,tiap detak jiwamu seirama hati..

Kucoba sekali lagi berdamai denganmu,dengan waktu.. Selengkapnya...