Kau dan aku ada di bawah langit yang sama.. Kau dan aku
berlindung dari terik mentari yang sama.. Mungkin awan yang kita tarik sebagai
pelindung berbeda.. Cemas aku melihat awan yang mana akan ku tarik lagi
sekarang.. Kala hujan menyapa,kala deras mendekatimu,aku terbata..
Separuh aku melihat di bawah langit yang sama denganmu..
Separuh aku memalingkan wajah dari langit,mengais luka tanahku.. Tapi aku
ternyata masih manusia..
Awan ku,awan mu,berbeda, tapi tetap di langit yang sama..
Aku cemas,menyapa langit kelabuku.. Letih menanti cemerlangnya hari,hanya bisa
mengusikmu.. Karena bagaimanapun juga,langit kita satu..
Selengkapnya...