Selasa, 03 Juli 2012

Badai (part 1)

Badai ini mengamuk beberapa hari yang lalu,menyemangati angin yang menderu kencang di telingaku.

Aku bertanya dalam kegelapan yang menusuk,badai ini sebenarnya adalah gerimis yang lebat bukan?? Aku gemetar dalam kebekuan yang menyergap.. Aku memandang nanar kilat demi kilat yang beradu di atas sana. Sebuah harapan dalam nyala,badai ini pasti berlalu. Tidak ada yang abadi,maka badai ini pun,tidak akan abadi..

Pelan,aku tau,tapi pasti. Badai ini berganti menjadi gerimis tajam yang menyisakan perih.

Aku menghela setiap nafas yang masih terasa hangat. Sisa dari badai yang menguarkan gelisah. Tapi gerimis ini indah,seindah badai yang membekukanku. Hanya sakit yang masih terasa. Tapi kehangatan nafasku,mengingkari kebekuan yang sempat ada.

Lama ku termangu dalam semangat menghela nafas satu-satu-ku. Diam tidak mengurangi nyeri sang badai yang secara halus diusir oleh sang gerimis. Lembut memang gerimis ini ,tapi luar biasa menyakitkan dibanding badai yang nyata kerasnya.

Gelegar badai ini terbiasa bersenandung di hatiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar