Selasa, 23 Februari 2010

Aku dan hatiku...

Secawan tinta telah aku tuangkan ke dalam jiwaku. Agar tangan jiwaku bisa melukis kisah kita dengan tinta emas dan kelabu. Kita, raga dan hati yang terus bertarung hingga mati. Kita akan terus bertarung dan berusaha saling mengalahkan. Satu kemenangan berarti satu kekalahan. Karena kemenangan raga atas hati berarti kekalahan hati yang membuatnya terpenjara dalam logika, sedangkan kemenangan hati atas raga berarti kekalahan raga yang membuat lemahnya diri dan bersiap mati dalam kegelapan. Lalu kapan keseimbangan dapat tercipta? Saat seharusnya hati mencintai raga dan raga pun mencintai hati? Mampukah itu tercipta pada jiwa yang bergelimang amurka?? Aku, entah raga, entah hati.. Entah mana yang sedang berkuasa dan memenjarakan yang lain.. Tapi yang pasti, jiwa ini tidak akan pernah berhenti bergejolak.. Selama hati dan raga tidak mampu menemukan kedamaiannya dalam wilayah mereka masing-masing.. Wilayah yang aku sebut sebagai cinta..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar