Selasa, 17 November 2009

Renunganku (2)

"Bahwasanya setiap helai daun yg gugur telah tertulis dlm takdirNYA & mnjadi kuasaNYA. Maka yakini bahwa semua yg Allah berikan adl yg terbaik. Mski yg terbaik tdk sllu berarti yg terindah.."

Tanpa sengaja membaca kata2 ini.. Sebuah kutipan dari ucapan ulang tahun yg diberikan oleh seorang teman...Mungkin mudah mengucapkan kata sabar,, tapi luar biasa sulitnya mengaplikasikan sabar itu sendiri...

Mungkin yg ku butuhkan hanya 'pergi dari sisinya' secepat mungkin... Karena, semakin lama aku di sampingnya, aku tau, aku semakin menumpuk dosaku.. Bagaimana tdk menjadi dosa?? Bila ia membuatku memaki2nya hampir sepanjang waktu, dengan siapa saja yg aku temui.. Ya, aku ini seorang koleris yg tentu saja jelas2 tdk akan bisa menerima ada org atau keadaan yg menghalangi jalanku... DAn 'makhluk' ini (*Mulai lagi membuat dosa..) bnr2 membuat sisi buruk koleris keluar... Ya ampun... Payah...

Padahal aku seharusnya sadar, bahwa ini mungkin jalan terbaik... Yah, ssghnya aku sadar, bnr2 sadar.. Bnr2 tau bhwa inilah jalanku, takdirku.. Bahwa hidup ku tdk akan berakhir hanya karena mslh ini.. Tapi spt yg prnah aku katakan pada sahabatku, Draco, seandainya aku tidak merepotkan org lain utk ttp bisa bertahan di tempat ini... Seandainya aku berjuang atas kemampuanku sendiri.. Tapi aku tau persis siapa yg akan aku kecewakan lagi atas mslh ini... Dan ini juga yg membuatku smakin membencinya... Tak sadarkah dia, bahwa aku telah mengerahkan segala upayaku untuk mengatakan padanya betapa pentingnya periode desember ini utkku?? Tapi ia telah berhasil mengubur mimpiku dengan tingkah dan kata2nya yg membuatku jijik...

Aku jadi bnr2 tdk bisa berpikir jernih skrg, stlh ia membuatku selalu merasa ingin melemparka kursi ke wajahnya setiap kali kami bersama!!! Wuuufff... Luar biasa, bnr2 dia luar biasa.. Aku tidak tau, apakah dia dikirimkan Allah utkku sebgai sarana aku mempelajari sabar yg sesungguhnya, atau kah dia adlh hukuman bagiku atas semua dosa yg pernah aku lakukan atas segala kesombonganku yg menyedihkan??

Apakah menyedihkan menjadi aku yg sekarang?? Aku tidak tau..Aku saat ini tidak pernah bisa bnr2 tau apa yg aku rasakan... Seringkali kemarahn membakar otak ku, sampai aku butuh org lain utk membantuku bernafas.. Seringkali kegilaan menyergapku sampai aku butuh org lain utk membuatku tertawa dengan semestinya.. Seringkali juga jiwaku seperti pergi meninggalkan tubuhku, karena ia tidak tahan menghadapi tubuh yg tidak bisa benar2 jelas ini...

Di saat2 ini, pantaskah aku berkata bahwa aku merasa seisi dunia bergerak mendekati dan mendesakku sampai aku kesulitan bernafas?? Pantaskah aku mengeluh?? Atau ini adl tanda2 bahwa aku telah mjadi seorg yg kufur nikmat?? Bukankah Allah tdk akan membiarkan bgtu saja, org yg mengaku beriman, tanpa IA mengujinya terlebih dahulu??

Inikah ujian itu?? Ataukah ini semua hanyalah kesalahanku saja?? Bahwa aku yg terlalu melebihkan keadaan.. Bahwa aku kuarng bersyukur.. Bahwa masih bnyak hal penting lainnya, yg membuat aku & masalahku tidak terllau berharga utk dipikirkan...

Lalu bagaimana caranya aku menghadapi diriku sendiri?? Aku sudah berteriak dan memaki, dan menghujat, dan mencaci, dan berteriak, dan menangis dlm sndriku... Dalam kegelapan hatiku, lagi...

Aku benar2 bingung.. Tidak mampukah aku mengendalikan diriku sendri?? dengan setiap sel yg membara karena amarah, setiap sel yg juga meringis karena malu, setiap sel yg tersakiti sampai tidak mampu menyadari btk aslinya lagi...

Aku malu, sungguh.. MAlu, kecewa, marah... Dan terlebih lagi, aku takut... Takut membuat org2 yg aku sayangi kecewa, sekali lagi, karena aku.. Sulitnya menjadi hatiku... Malangnya hatiku, terpaksa menerima luapan emosi gila yg mngelir deras.. Aku malu... Bagaimana mungkin, aku bisa berharap bunga2 tumbuh di tanganku, selama hatiku masih menjadi gunung berapi???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar