Selasa, 16 Desember 2008

Perasaan ini... (3)

Beberapa hari yg lalu... Aq menyadari suatu hal... Saat menulis sanwacana utk laporan PU, aQ teringat akan kejadian yg begitu menyakitkan beberapa bulan silam... Saat Q menyadari satu hal... Kebersamaan atau kesendirian yg akan Q pilih...Kebersamaan? suatu kata yg tampak sarat makna... Lebih dari sekedar kebahagiaan semu yg Q pikir pernah terjadi... Lebih dari canda tawa tak bermakna yg Q kutuk sendiri... Lebih dari kesakitan yg Q nikmati sendiri... Lalu aQ menyadari... Kebersamaan ini Q buat sendiri... Kebersamaan ini Q pilih sendiri... aq harus mempertanggungjawabkan semua pilihan hidupQ... Lalu aQ mencoba memahami hatiQ sendiri... Aq mencari apa yg sebenarnya aQ cari... aq merenungi semua jalan yg telah Q lalui...

Sakit? ya, aQ sakit... Muak? ya, aQ muak... Pertanyaan lalu timbul... Kepada siapa perasaan ini tertuju... Aq tahu jawabannya... Tapi mengetahui hal yg seharusnya kita ketahui tidaklah selalu menyenangkan... Mengetahui keburukan yg dimiliki sisi tergelap diri sendiri bukanlah sesuatu yg menggembirakan... Tapi kemudian aQ heran... Aq perlahan menyadari, aQ menikmati smua ini... aq menikmati kegelapan Q... Aq menikmati kebencian dan kesakitan yg kualami... aq menikmati semuanya... Aneh? ya, tapi beginilah aQ..Saat itu, kembali terasa... Ada sesuatu yg hilang saat tulisan ini dibuat.. Ada perasaan yg tersakiti dan menyakiti.. Ada kebencian yg tertahan.. Ada kemarahan yg tertutupi... Ada sesuatu dari semua ini...

Aku sedang berusaha menekan keburukan diriku
Aku sedang belajar mencintai dan melindungi orang lain
Aku sedang belajar meredam hatiku
Tapi ternyata aku gagal..

ku lelah sebelum bisa berjalan lebih jauh
Aku menyerah dan tidak berani menatap tujuanku lebih lama lagi
Rasa sakit ini terlalu perih
Aku disakiti dan menyakiti diriku sendiri

Rasa sakit ini sesungguhnya tidak berani kurasakan
Aku mencoba menunjukkan rasa sakit ini, tapi yang kudapat hanyalah pengasingan tak berujung

Aku tidak ingin lagi merasakan sakit ini
Tapi aku tak kuasa menahan gejolak jiwa yang menderita
Aku tak kuasa menahan tetes demi tetes darah yang mengaliri tubuhku
Sakit…

Kemudian aQ menyadari satu hal... Aq adalah pribadi yang egois... Memuakkan bagi sebagian orang, bahkan bagi sebagian diriQ... tapi kemuadian aq menyadari... Semua ini berawal dari sisi kemanusiaanQ... Yg benci disakiti, yg selalu ingin membalas kesakitan yg Q rasakan dengan lebih menyakiti... Tapi, selalu ada wilayah abu-abu... Ya, kita tidak bisa selalu menjadi hitam, atau selalu menjadi putih... Aq pun begitu... aq tidak bisa selalu berkubang dalam kegelapan... Ada sisi yg berteriak, yg meronta, yg menamparQ dengan begitu keras, dan menarikQ ke arah cahaya... Walau Aq tidak terlalu menyukai cahaya... Aq menyadari, kesendirian adalah suatu kebahagiaan yg juga menyiksa... Suatu pilihan indah yg menodai hidup... Satu jalan yg tidak selalu bisa kita pilih... Satu jalan yg selalu dihindari, tapi juga dicintai...

Aku, aku, dan aku
Duniaku adalah aku
Semua yang berputar adalah aku
Semua yang terasa, semua yang tercium
Semua yang terindah, semua yang terburuk
Adalah aku

Aku menjalani dunia tanpa makna yang hampa
Di dalamnya hanya ada aku, aku, dan aku
Aku berjalan mencari cahaya yang mampu meredam ke-aku-an ku
Aku bertanya pada setiap celah yang kulewati
Aku bertanya pada setiap nafas yang ku hela
Aku bertanya pada setiap detak jantung yang kuhitung

Aku bertanya, “Aku ini apa?”
Aku bertanya, “Aku ini siapa?”
Aku terus bertanya
Aku terus berjalan
Waktu terus berjalan,dialah aku
Sang waktu yang terus berjalan dan terus bertanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar