Jumat, 15 Mei 2009

Rabu, 13 Mei 2009

Ya Allah, berikanlah aku sikap qana’ah terhadap apa yang Engkau rizkikan kepadaku, berkahilah pemberian itu dan gantilah segala yang luput dariku dengan yang lebih baik.
Hasbunallah wa ni’mal wakil… Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik2nya pelindung…


Aku terus menerus melafadzkan kalimat2 itu dalam benakku, terus menerus mencoba berhenti mengharapkan satu nama akan keluar sebagai pembahasku… Ya, hari itu aku dalam proses meminta seorang dosen pembahas untuk seminar usul penelitian yang Insya Allah akan kujalani dalam waktu dekat ini… Aku benar2 tidak ingin mengharapkan satu nama, karena aku tidak mau kecewa saat aku tidak mendapatkan nama itu… Aku pun tidak mau terus menerus berspekulasi dengan memikirkan dosen2 ‘killer’ yg bisa saja tiba2 jadi pembahasku… Haha, aku sudah cukup puas dengan 2 pembimbingku yg, yah… Menurut bbrp teman dan kakak tingkatku, kombinasi yang tidak umum, kombinasi yang bisa ‘mematikan’,terlebih bagi seorang mahasiswi yang bodoh seperti aku ini…

Aku tertunduk, takut, mencoba terus berpikir positif, bahwa sesungguhnya Allah akan memberikan dosen pembahas yang terbaik bagiku, siapapun dia… Tapi ternyata aku memang hanya seorang manusia biasa… Di benakku berkelibat sebuah nama, hatiku diam2 mendambakannya menjadi pembahasku… Bukan karena aku begitu mengidolakannya, tapi aku hanya pernah mendengar ia berujar bahwa ia akan mencoba sekuat tenaganya untuk membantu mahasiswa yang mempunyai pembimbing seperti yang kumiliki…Tapi aku tahu, bodoh benar mengharapkan seseorang yang kau pikir akan mampu membantumu dan jadi yang terbaik bagimu, padahal belum tentu itu yang Allah gariskan sebagai yang terbaik bagimu….

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Q.S. 2:216)

Aku mencoba tersenyum, bodohnya aku… Mengharapkan sesuatu yg belum tentu baik bagiku, hanya atas dasar logikaku sebagai seorang manusia yang tidak memiliki sedikitpun daya upaya… Aku menunggu, saat ketua program studiku terpekur mengamati judul yang aku pilih sebagai topik penelitianku, mengamati nama2 pembimbingku… berdesah pelan,”manajemen keuangan…” Aku terdiam, agak sedikit terkejut saat Pak A (ketua PS ku) bergerak untuk mencari sesuatu di laci mejanya… “Bolpoint”, begitu ujarnya, dan aku beraksi cukup cepat dengan menyerahkan pena yg kumiliki… Kemudian… Pak A mulai menulis, huruf pertama, A (aku mulai harap2 cemas, ada lebih dari satu dosen yang diawali dengan huruf A)… Dan saat terakhir, ia membuat sedikit liukan di ujung nama dosen yang akan jadi pembahasku… Sadarlah aku siapa yg akan jadi pembahasku… Aku masih terdiam sampai Pak A berkata, “ yah, sudah,saya saja yg jadi pembahas kamu”.… Aku mengatakan terima kasih kepadanya, mencoba bersopan santun sejauh yang ku bisa, menanyakan kapan ia bersedia meluangkan waktunya untuk mengujiku… Kemudian aku melangkah keluar dari ruangannya dengan senyum di wajahku, meski sesungguhnya hatiku hancur berkeping-keping…

Ya, aku sebenarnya tidak pernah berharap ia yg akan menjadi pembahasku… Begitu banyaknya berita2 miring tentangnya yg kudengar, bahkan bbrp ada yg kusaksikan dgn mata kepalaku sendiri… Bagaimana kakunya ia, bagaimana(…), ah, entahlah… Aku hanya mampu berkata “I get him” kpd bbrp temanku yang menunggu di luar, dan mereka tertawa terbahak2… Tak bisa kusalahkan, aku pun sebenarnya geli… Bagaimana sebenarnya nasibku ini… Mendapatkan she dan he bersamaan… Hahaha… Apalagi yang mampu aku lakukan selain menertawakan nasibku sendiri??? Benar2 menggelikan…

Seorang temanku berkata “aku sbnrnya udah mau bilang smlm, gmn kalo kamu dapet him sbg pembahas??” Aku tertawa dan berkata “Ky nya gw emang gk bisa lepas dari dia, gagal jadi pembimbing, eh, dy malah jadi pembahas”… Dan kami tertawa bersama…

Aku tertawa… Gila… Saat seharusnya aku meratapi nasibku krn berhasil dgn sukses mendapatkan ‘duo maut’ dalam tim skripsiku, aku malah tertawa… “Duo kutukan”… Begitulah komentar seorang temanku tentang she dan he yang aku dpt… Tapi aku tidak mau larut dalam pemikiran2 bodoh lagi… Aku tidak mau membiarkan diriku tenggelam dalam ketakutan lagi… Tidak akan kubiarkan bisikan2 lembut yang akan membawaku ke jurang kelemahan lagi… Tidak UNTUK saat ini… Aku berkata “Bagi orang lain mereka adalah kutukan, bagiku, mereka adalh anugerah”… Hahaha… Sebenarnya aku berkata begitu untuk menghibur diriku sendiri sembari merapihkan puing2 hatiku yang berceceran… Gila…

Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfudz) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya, yang demikian itu mudah bagi Allah (Q.S. Al-Hadid:22)
Rasulullah bersabda, “kejarlah apa yg bermanfaat untukmu, dan mintalah pertolongan kepada Allah. Jangan mudah menyerah dan jangan pernah berkata, ‘kalau saja aku melakukan yg begini pasti akan jadi begini.’ Tapi katakanlah, ‘Allah telah mentakdirkan, dan apa yg Dia kehendaki pasti akan Dia lakukan’.”
Dalam sebuah hadits shahih, “Allah tidak menentukan sebuah qadha bagi seorang hamba kecuali qadha itu baik baginya.”
Sesungguhnya, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.
(Q.S. Al-Qamar:49)

Aku terus menerus beristighfar dalam perjalanku mengurus surat2 untuk seminarku… Aku tidak mau berburuk sangka kpd Allah, tidak mau sedikitpun!!! Aku akan sangat malu jika terus menerus berkeluh kesah, karena Allah selalu memberiku yang tebaik dalam semua hal… Bagaimana mungkin aku tidak bersyukur atas segala nikmatNYA yang seluas semesta?? Padahal, setiap nafas yg kuhirup, setiap detak jantungku, setiap aliran darahku, semuanya adalh nikmatNYa… Ya Allah… Ampunilah hambaMU yg terus menerus kufur akan nikmatMu… Ampunilah hamba… Sesungguhnya kebodohan hamba adalah keluh kesah dan kecemasan serta ketakutan yg senantiasa merajai hati hamba…

Ya Allah, kuharap limpahan rahmatMu. Janganlah Engkau jadikan aku bergantung pada diriku sendiri walau sekejap mata. Dan perbaikilah semua urusanku. Tiada Ilah selain Engkau.
Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari kesedihan dan kecemasan, dari rasa lemah dan kemalasan, dari kebakhilan dan sifat pengecut, dan beban hutang dan tekanan orang-orang (jahat).

Ya Rabb… Bantulah hamba melalui semua ini… Karena tidak ada yg mampu menolong hamba kecuali Engkau, wahai Rabb yang MahaPengasih lagi MahaPenyayang…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar